Sabtu, 12 April 2014

kota

Kota-kota di indnesia tidak sehat . Stuktur pertumbuhannya cenderung menjadikan ruang terbuka sedangkan pemukiman terus terdesentralisasi, bergerak menjauh dari pusat kota. Menyebar dan menggeser wilayah pertanian di wilayah pinggiran. Proses ini tidak hanya membebani pengelolaan kota namun juga mengorbankan fungsi ekologis lingkungan dan tanah pertanian di wilayah pinggir-an dengan segala dampaknya. Pemukiman kumuh, kemacetan, degradasi lingkungan, polarisasi kemampuan masyarakat, serta social unfest adalah sejumlah indikator permasalahan yang secara kumulatif tidak efektif bagi pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat kota dan wilayah pinggiran-nya serta membebani roda pertumbuhan nasional. Transformasi struktur perekonomian indonesia yang prematur menjadi akar seluruh permasalahan ini, sehingga laju urbanisasin menjadi terlampau tinggi di atas kemampuan kota untuk berbenah. Dengan hal tersebut pengolahan kota termasuk penataan ruangnya, tidak dapat lagi di pandang sebagai beban intermal kota.

Penataan ruang perkotaan dapat juga dengan di laksanakan dengan program konsolidasi tanah antara lain :
ð  Mempercepat penyediaan dan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum lainnya.

ð  Meningkatkan intensitas penggunaan tanah serta memperbaiki kondisi lingkungan


ð  Menghemat pengeluaran anggaran pemerintah untuk mengadakan tanah dan membangun infratruktur dan fasilitas umum
ð  Meningkatkan nilai tanah.

ð  Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan perkotaan sekaligus menurunkan ketimpangan sosial yang bersumber dari kondisi permukiman.

Disamping itu, kebijakan pembangunan perkotaan perlu juga di arahin kepada pembangunan kota-kota yang mandiri. Langkah-langkah ini sangat penting untuk tujuan desentralisasi dan dekonsebtrai pembangunan kota dan sebagai alat untuk menarik migran potensial yang cenderung ke kota-kota metropolitan. Dengan demikian kota-kota ini dapat berperan dalam membenahi ketimpangan antara daerah serta mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional oleh karenanya mempunyai arti yang sangat strategis.
Kebijakan pengelolaan kota-kota besar di indonesia telah berhasil memacu pertumbuhan perkotaan yang sangat pesat di bidang fisik dan ekonomi perkotaan.Namun belom memberikan penekanan yang sepadan terhadap pertumbuhan sosial dan lingkungan. Di sejumlah kota besar seperti jakarta pertumbuhan fisik ini telah jauh merambat ke wilayah pinggiran telah memberikan dampak beban permasalahan yang kian hari kian bertambah berat, sehingga memerlukan penanganan secara lebih serius. Permasalahan perotaan memerlukan keterpaduan berbagai pendekatan seperti pemerataan pembangunan wilayah, pembangunan kota-kota kecil/menengah. Kordinasi perencanaan tata ruang kota dan wilayah pinggiran. Disisi pembenahaninternal kota, konsolidasi tanah dan pembangunan rumah susun merupakan alternatif yang sangat trategis namun keberhasilannya memerukan pertisipasi secara penuh dari pihak swasta dan masyarakat.
Prinsip-Prinsip  Perkembangan kota.
ð  Pembangunan perkotaan dilakukan secara lebih efesien yang akan menjamin keseimbangan lingkungan perkotaan yang baik dan berkelanjutan ( environ-mentally sustained).

ð  Program pembangunan perkotaan yang bertempu pada budaya lokal yang spesifik untuk masing-masing individu kota, sehingga memiliki ketahanan dn kota berkembang atas landasan budaya dan mempunyai jab diri yang mantap (culturally vibrant) dan diharapkan tidak terombang-ambing dalam menghadapi globalisasi.

ð  Pembangunan perkotaan dapat mencerminkan keadilan ( socially justic) yang terejawantahkan dalam mekanisme dan kapasitas pelayanan perkotaan terhadap masyarakat kota dimana masyarakat mempunyai akses yang sama pada seluruh fasilitas pelayanan perkotaan.

ð  Program pembangunan perkotaan selalu di dudukkan dalam kerangka pebangunan nasiona, sehingga pembangunan perkotaan akan meningkatkan produkbvitas perkotaan dalam kerangka pengembangan ekonomi perkotaan dan sekaligus ekonomi nasional

ð  Hal ini semua membutuhkan manajemen pembangunan perkotaan yang tertib dan efesien. Pemanfaatan sumber daya perkotaan perlu dilaksanakan secara hati-hati, mengingat secara spacial eluruh kegiatan sosial-ekonomi yang ada membutuhkan ruang . dan oleh karenanya perlu dilakukan suatu pendekatan pembangunan untuk dapat mengatur lokasi kegiatan-kegiatan tersebut dalam ruang, sedemikian rupa sehingga terdapat optimasi interaksi positif ( saling mengisi atau sinerjik) dan minimasi dampak negatif. Hal tersebut dilakukan dari mulai tahap perencanaan, pemnafaatan dn pengedalian. Kegiatan ini harus dilakukan secara holistik ( terpadu ) di dalam pendekatan pembangunan perkotaan.

Pelaksanaan pengembangan kegiatan sosial-ekonomi kota di lakukan dengan menjabarkan rencana tata ruang kota dalam program-program pengembangan SDM, Produksi, prasaranan dan lingkungan hidup dengan memperhtikan perkembangan ekonomi, kemamouan pendanaan pusat. Investasi swasta dan masyarakat. Kegiatan dilakukan secara bersama anatara seluruh stakeholder, sehingga penggunaan investasi dan ruang kota dapat terlaksanakan secara efesien. Pengendalian ruang kota didasarkan pada rencana tata rruang dan di dukung oleh suatu sistem monitoring transparan dan sistem insentif dan disinsenstif suatu sistem monitoring yang transparan dan sistem insentif dan disinsentif yang accountable.

Penataan kota di masa mendatang adalah penataan kota yang dapat mewujudkan suatu kota yang menjamin keseimbangan lingkungan yang baik.mempunyai jati diri (budaya) yang mantap , berkeadilan , produktif dan efesien. Hal tersebut hanya dapat di capai melalui penataan kota yang demokratis ( melibatkan stakehiders ). Sehingga  seluruh masyarakat kota merasa memiliki ( citizenship city).  Dengan demikian kita memandang perencanaan bukan produknya namun yang lebih penting adalah proses bagaimana kita menghasilakn produk perencanaan tersebut.

Di postingkan minggu,13-april-2014 pukul 11:55

SUMBER:
http://www.slideshare.net/fitriwardhono/kumpulan-makalah-tentang-perencanaan-kota#

14 komentar:

  1. postingan tentang "kota' sudah bagus lengkap dan saya lebih memahami tetang kota ,
    dan tampilan blog'nya sudah bagus dengan musik yang menemani saya membaca postingan blog diana.

    BalasHapus
  2. bagus dii, banyak yang menarik yang dapat di pelajari memang di indonesia laju pertumbuhan di kota dan di desa tidaklah seimbang dan hal itu membuat cepat laju urbanisasi dan kota menjadi semakin padat. Terima kasih infonya. Nilainya 90

    BalasHapus
  3. Hai diana, menarik sekali isi artikelnya. bisa menambah informasi juga untuk para pembaca.

    Nilai : 88

    Terimakasih

    BalasHapus
  4. diana posting'nya tidak terlalu panjang tetapi mudah di pahami membuat mengerti bagaimana kita harus lebih peduli dengan kota kota sendiri

    BalasHapus
  5. diana artikel yg di posting bagus bisa menginspirasi agar kita bisa lebih peduli pada kota dimana kita tinggal

    BalasHapus
  6. Hallo diana, isi dari artikel kamu bagus dan menarik sekali dan juga mudah dipahaminya. nilainya 87 yaa :)

    BalasHapus
  7. diana.. udah bagus udah ada sumbernya makasih yaa.. nilainya 85 ;)

    BalasHapus
  8. holla sopacua.. informasi tentang kota sejauh ini baik. semoga menambah pengetahuan bagi para pembaca lainya.

    BalasHapus
  9. diana tampilan blog nya bagus , dengan unsur tooh pskilog dan postingan tentang kota juga udah bagus mudah untuk di di pahami dalam bahasanya

    BalasHapus
  10. diana tidak terlalu berat artikelnya mudah di mengerti memberi kita lebih menyadari pentingnya merawat kota

    BalasHapus
  11. baca artikel diana skrg lebih ngerti masalah kota dan skrg jadi lebih peduli lagi sama kota kita siapa lagi yang akan merawat kalau bukan dari kita sendiri

    BalasHapus
  12. Diana post kamu ini bagus, lengkap juga informasinya. Nilainya 90

    BalasHapus
  13. diana sudah bagus kata-katanya mudah untuk di mengerti

    BalasHapus